Buscar

Mari Bicara Liburan (3)

14 Agustus 2013

We're going to Ubud that day. Yup, time to living life, breathing air... aaaaaaam so exciteeed! 
Selain seambrek daftar pantai se-bali, Ubud merupakan daerah yang juga sangat ingin saya kunjungi. Monkey forest menjadi tujuan utama kami kali ini. Untuk masuk kami dikenakan biaya 20.000 rupiah perorang, tentu saja harga tiket pengunjung domestik ya, bule beda lagi. Sebelum masuk daerah hutan terdapat banyak peringatan agar para pengunjung tidak membawa barang-barang yang dapat menarik perhatian para monyet seperti kacamata, perhiasan, dan makanan karena para monyet yang penasaran dapat dengan mudah mengambilnya ketika kita lengah. Selain itu, untuk memotret pun telah diperingatkan untuk tidak terlalu dekat dengan para monyet, ya intinya kalau tidak mengenal baik sifat-sifat para monyet ada baiknya tidak terlalu memaksakan diri untuk berinteraksi dengan mereka.




Di dalam monkey forest ini terdapat pura yang untuk masuk kedalamnya harus berpakaian sopan, sehingga memang telah disediakan semacam kain gitu (oh my bad lupa namanya, nanti tanya Ikkel dulu ya).

Sepanjang jalanan daerah monkey forest (xooo xori, am not sure nama jalannya apa, atau disebut apa) di kanan-kirinya terdapat berbagai macam toko, ada toko aksesoris dan printilan-printilan khas Bali, butik, minimart, distro, resto, kedai, cafe, uwakeh pokoke... yang tentu saja semuanya menarik perhatian dengan tampilannya yang unik. Yang kemudian kami singgahi adalah Kopi Bali House Ubud. 



Ada kejadian kecil yang agak tidak menyenangkan, yaitu ketika saya sedang berjalan dan melintas di depan sebuah toko. Saat itu teman-teman saya sudah jalan duluan, jadi ya mumpung mereka nggak lihat, saya jalannya dengan perasaan 'bikin video klip' gitu. Tolah-toleh, nontonin orang-orang, toko-toko, kendaraan yang melintas, sambil terus senyam-senyum. Sampai seorang lelaki menyapa saya dengan "hey"-nya, ya reflek saya menoleh dan (masih) tersenyum. Tadinya saya kira memang dia ingin beramah-ramah, eh, rupanya saya malah dikatai gila... well... 

Ya, hari yang indah nggak seharusnya dikacaukan begitu saja... jadi saya positive thinking, mungkin maksudnya orang itu mau bilang "hey, I just meet you and this is CRAZY lalala..." tapi karena kepanjangan jadi disingkat. Wis.

Sekembalinya kami dari Ubud, kami berencana ke Legian Street Walk. Tadinya saya kira mirip-mirip Kuta Square, ternyata beda. Di LSW ini lebih banyak cafe, club dan lounge-nya. Dari LSW kami jalan kaki menuju Kuta, ternyata lumayan dekat. Mbrasak-mbrasak lewat poppies, gang-gang kecil gitu. Dan kami menghabiskan sepanjang malam (cuma sampai subuh, sih) di Kuta. 


Oh ya, sehari sebelumnya teman-teman saya sempat memberi saya kado ulang tahun. Kado yang tertunda tiga bulan itu adalah... jeng jeng... buku terakhir The Secrets of The Immortal Nicholas Flamel! Yahuuu seneng banget!!! Sampai saya buka dan... bukan terjemahan. Krik krik. But it's okay, everythings gonna be okay, don't worry... thank you anyway teman-teman!

0 komentar: