Buscar

My Daily Make Up (1)

Hi there!
In this post I'll tell you about my make up skill (skill!) LOL xD
Honestly I don't even know well about make up. I never wear anything on my face but Nivea's facial foam (and till now I am still using this foam, I think no need to change).
Lucky me, my skin is kinda normaly skin or my friend said it was normal-to-dry skin type, and there's no big problem.
But when I was at university, I think I do need something just in case I don't want to look like haven't-take-a-bath-yet. But I don't like to apply a face powder. So, I decided to try Olay day cream, but it doesn't work, it's not a long lasting cream, just good at first but faded when I sweating. It's only moisturizing. I do need something to fix and fit to me. 911 help me!

Jangan Ketinggalan!

Pengalaman pertama selalu merupakan yang teristimewa dan berkesan. Buat saya, salah satunya yaitu melahirkan anak pertama. Pengalaman melahirkan merupakan salah satu proses terpenting dalam hidup saya. Setelah mengandung, sebuah proses belajar mengasihi "sesuatu" yang ada dalam perut saya, sesekali mengobrol, bersenandung, berdoa, dan membacakan cerita untuknya yang-tak-bisa-kutatap-matanya bahkan hanya tahu wujudnya melalui citra layar kaca yang tidak jelas, kini waktunya ia hadir, mewujud: dapat kutatap matanya, kusentuh jemari mungilnya, kuhirup aroma tubuhnya, kupeluk raganya, dan kukecup keningnya. Kupikir itu merupakan sebuah pengalaman yang memang hanya bisa kausadari begitu menakjubkannya saat kaumengalaminya sendiri.

Berbicara tentang melahirkan, proses persalinan merupakan proses yang penting. Tentu jauh sebelum melahirkan penting untuk berkonsultasi terjadwal dengan dokter kandungan, dengan demikian kita tahu kondisi ibu dan janin. Beruntung bagi saya tidak ada kendala berarti. Sejak mendapati dua garis pada testpack, saya langsung memastikannya melalui USG oleh dokter kandungan. Meski bagi saya yang awam belum terlihat apapun, dokter menyelamati saya dan menjelaskan bahwa citra itu menunjukkan bahwa ovum telah terbuahi.

Saya hampir tak berkata apapun saat itu.  senang dan gelisah, setengah tak percaya karena begitu cepatnya, terharu, semuanya campur aduk: mengingat tak terasa apapun dalam perut saya selain rasa lapar yang memang agak kurang ajar belakangan. Berita itu bak kalimat ajaib yang memupuk saya menjadi supersemangat dalam mengetahui lebih dalam tentang proses mengandung dan melahirkan (setidaknya dalam waktu dekat itulah yang kuhadapi... untuk kemudian level selanjutnya adalah merawat bayi, memberi ASI, MPASI... Sungguh jalan-tak-ada-ujung 😂).

Farewell Dinner User Loyal Foody Surabaya


Bersama user loyal Foody
Kabar duka mendera kami para pegiat kuliner Surabaya hehehe *lebay*. Jadi ceritanya, perusahaan Foody yang asalnya dari Vietnam ini menutup semua kantor cabangnya di Indonesia kecuali yang di Jakarta. Jadi ga bakal ada voucher dan undangan kegiatan gathering atau workshop lagi dari Foody. Sedih sekali. Sedihnya lagi, bakal ga ketemu sama orang-orang baik yang saya kenal dari komunitas ini, baik tim maupun user.

Pada kesempatan gath terakhir ini, tim Foody mengundang para loyal user untuk makan malam di Old Wood Bistro.

Muara(?) Sebuah Kisah

Kisah dongeng yang berkaitan erat dengan budaya patriarki selalu bercerita tentang seorang pangeran yang menyelamatkan sang putri dan mereka pun menikah-dan-hidup-bahagia-selamanya. Saya tidak mengelak kalau permulaan tulisan ini merupakan sebuah klaim, karena memang hendak menegaskan bahwa saya tidak hendak mengamini dongeng yang selama ini merenggut kesetaraan perempuan atas kemanusiaan tersebut. 


Sebagai perempuan (saya pikir laki-laki pun akan sependapat- yang dengan sendiri menunjukkan sebenarnya tidak ada perbedaan yang signifikan antara laki-laki dan perempuan atas pernikahan sebab keduanya mengantungi hak dan kewajiban yang sama-- meski, ya, konstruksi manusia melalui budaya yang membuatnya berbeda), saya mengakui bahwa pernikahan merupakan sebuah titik dalam hidup yang memang pantas ditandai karena memang mau tidak mau beberapa aspek dalam kehidupan dua insan yang menjalaninya, akan berubah. Lebih banyak kompromi, misalnya. Dan itu bukan hal yang buruk atau harus ditakuti, sebab menurut saya hal itu membuat manusia belajar mengasihi, mengerti arti toleransi yang lebih tinggi, dan bagian terbaiknya adalah menemukan jati diri. Pernikahan bukan sekadar soal seks, demikian pula seks yang bukan sekadar penetrasi. Bukan sekadar materiel, tapi juga morel. Semua akan berlangsung lancar selama manusia ingat pada pelajaran pertamanya di dunia: komunikasi, baik verbal maupun nonverbal.

Dalam tulisan ini, saya ingin berbagi cerita mengenai keberlangsungan pernikahan saya pada tahun ini. Saya pikir saya akan terdengar lebih realistis sekaligus sentimentil dalam tulisan ini, tapi juga lebih serius ketimbang tulisan ulasan yang biasanya saya bikin lebih komikal. Jadi... Kalau Anda sedang tidak ingin serius, baiknya tidak membaca tulisan ini hahahaha...

Gathering User Loyal Foody Surabaya

Halo! Kali ini saya ingin berbagi pengalaman kuliner bersama para user loyal Foody dan tim Foody Surabaya.

Oh, ya, sebelumnya saya perkenalkan dulu, Foody merupakan sebuah aplikasi yang bisa diunduh di ponsel, berisi ulasan tempat kuliner di kota-kota besar di Indonesia. Tapiiii, Foody ini bukan aplikasi biasa hehehe... Tiap aktivitas di aplikasi ini akan diberi poin, kemudian poin yang dikumpulkan dapat ditukarkan dengan voucher makan yang bervariasi. Seru banget, kan! Kemudian, karena saya sudah beberapa bulan ini aktif mengulas di Foody, saya mencoba submit saat ada perekrutan user loyal di Surabaya, beruntung sekali saya termasuk yang terpilih.