Buscar

Mari Bicara Liburan (2)

Bali memang memesona; alamnya, budaya, kuliner, semuanyaaa khas dan 'bali banget'. Mulai dari bangunan rumahnya yang memang masih dipertahankan sampai sekarang, sampai daerah-daerah wisata yang telah dikembangkan dan menawarkan segala kebutuhan pengunjungnya. Ada yang sengaja di-setting ramai; asik buat hangout, jajan sambil ngobrol bareng teman-teman, nggak peduli waktu pagi-siang-sore-malam. Ada juga yang sepi, masih asri, dekat dengan alam, dan biasanya diburu untuk menenangkan pikiran, atau bahkan untuk mengasah pengalaman spiritual. 

Bali suka berdandan. Pura dan rumah tradisional yang identik dengan bata merahnya, serta tanaman bunga kamboja seakan membangun suasana yang khas. Belum lagi wanginya yang sepanjang hari, sebab tak luput dari sesaji dan dupa di mana-mana. Suasana itulah yang membuat (saya) merasa nyaman, seperti pulang ke rumah.

Sesampainya di Bali, kira-kira pukul 10.00 WITA kami tanpa mandi terlebih dahulu bergegas mengunjungi Pantai Sanur. Sebenarnya pantainya sangat indah, air lautnya bak cermin yang merefleksikan langit cerah saat itu, namun saya agak kecewa karena sanur sepertinya telah menjadi kompleks resort dan tak-ada-lagi-tempat-untukmu-kawan.


Sekembalinya kami dari sanur, kami memutuskan sorenya ke mall. Sebenarnya saya kurang setuju karena, yaa, kayak nggak ada mall aja di Surabaya... Meski saya akhirnya setuju juga karena BeachWalk sebenarnya dekat dengan Pantai Kuta, sehingga dalam benak saya, nanti pas sunset bisalah ya nonton di Kuta. TAPI... ternyata dari BeachWalk pun, pemandangannya sudah keren banget. Sial. 

Mari Bicara Liburan (1)

Siapa sih yang nggak suka libur? Terbebas (untuk sementara waktu) dari rutinitas sehingga dapat melakukan hal-hal yang tidak sempat dilakukan, mengunjungi tempat-tempat idaman, menghabiskan waktu bersama orang-orang terkasih, hingga bermalas-malasan sepanjang hari. Ah, indahnya hari libur.

Libur semester ini telah saya rencanakan untuk nyambangi pulau dewata bersama ketiga teman saya; Ikkel, April, dan Detta. Kami telah memesan travel pergi-pulang yang perorang totalnya 420ribu, berangkat dari Surabaya tanggal 12 September sekitar pukul 18.00 WIB dan esoknya pukul 08.00 WITA kami sampai di Denpasar, tepatnya di rumah Ikkel (dia asli Bali sebenarnya, tapi kelakuan arek suroboyo ngahaha *peace), dan terjadwal kembali ke Surabaya tanggal 19 malam. Iya, seminggu!

Liburan ini memang sudah lama kami rencanakan. Lumayan, Ikkel bersedia menampung kami di rumahnya sehingga kami nggak perlu mikir pengeluaran untuk penginapan, hehe. But that's the point, kami inginnya gimana caranya meski liburan di Bali, pengeluaran kami untuk hidup sehari-hari harus seminim mungkin sehingga rupiah yang kami punya dikeluarkan dengan bijaksana. Bijaksana dalam artian mengeluarkan uang untuk hal-hal yang memang 'bali'. Super sekali.

Memilih menggunakan jasa travel memang bukan pilihan yang baik untuk kesehatan, badan yang tertekuk-tergulung-terduduk selama kurang lebih 15 jam, belum lagi goncangan karena supir yang kebut-kebutan, membuat badan pegal-pegal dan lebih terasa lagi ketika kami sudah sampai di Bali. Namun apa daya, harga tiket pesawat melambung seiring haplus idul fitri.

Nah, penasaran kami ke mana saja ketika di Bali? Ikuti blog saya yaaaa. Hehe.