Buscar

Mari Bicara Liburan (5)

16 Agustus 2013

Selamat pagi, Bali. Untuk pertama kalinya di Bali, hari itu saya nggak tidur lagi usai subuhan (yey!) Pagi-pagi udaranya masih sejuk banget, suasananya juga masih asri, asyik pokoknya. Dan yang lebih mengejutkan lagi, saya baru sadar kalau rumah neneknya Ikkel lebih keren dari rumah dia (haha xoriiii) Karena kemarinnya kami datang sudah malam, saya nggak sempat memperhatikan detail rumahnya. Baru, pagi harinya saya sadar kalau mulai dari depan, halaman, balean, juga detail dinding, atap, sampai pintunya keren banget. Favorit saya sih, ukiran pintunya yang kalau saya nebak (kayaknya) gambar rama-sinta gitu.


Mari Bicara Liburan (4)

15 Agustus 2013

Tari kecak merupakan salah satu ikon pertunjukan di Bali, untuk itu sehari sebelumnya kami sempat browsing dan menemukan pertunjukan tari kecak di Uluwatu. Tanpa pikir panjang kami mentransfer untuk tiket masuknya, kalau tidak salah 70.000 rupiah perorang. Kami sempat menelpon narahubungnya beberapa kali untuk memastikannya karena takut tidak kebagian tempat. 

Sekitar pukul 15.30 WITA kami sampai di daerah Uluwatu. Karena pertunjukan tari kecak masih lama, kami mampir ke pantai padang-padang, kira-kira 10 menit dari Uluwatu. Pantai ini sangaaaat keren! Meski telah ramai oleh pengunjung (yang kebanyakan bule) pesonanya nggak kunjung memudar *tsaaahh. Untuk ke daerah pantai, dari jalan raya harus menuruni tangga yang kecil dan sempit, mungkin sengaja agar kesan alaminya terjaga. Sampai di bawah... pasirnya, lautnya, karangnya, ombaknya, panasnyaaaaa... officially summer! 

Pantai ini saya rekomendasikan untuk kalian yang mau renang, kumkum, main pasir, main bola, tanning, apapun deh. Namun karena waktu yang kami punya tidak banyak, kami sengaja nggak berenang dan berencana akan

Mari Bicara Liburan (3)

14 Agustus 2013

We're going to Ubud that day. Yup, time to living life, breathing air... aaaaaaam so exciteeed! 
Selain seambrek daftar pantai se-bali, Ubud merupakan daerah yang juga sangat ingin saya kunjungi. Monkey forest menjadi tujuan utama kami kali ini. Untuk masuk kami dikenakan biaya 20.000 rupiah perorang, tentu saja harga tiket pengunjung domestik ya, bule beda lagi. Sebelum masuk daerah hutan terdapat banyak peringatan agar para pengunjung tidak membawa barang-barang yang dapat menarik perhatian para monyet seperti kacamata, perhiasan, dan makanan karena para monyet yang penasaran dapat dengan mudah mengambilnya ketika kita lengah. Selain itu, untuk memotret pun telah diperingatkan untuk tidak terlalu dekat dengan para monyet, ya intinya kalau tidak mengenal baik sifat-sifat para monyet ada baiknya tidak terlalu memaksakan diri untuk berinteraksi dengan mereka.